Saturday 1 June 2013

Klasifikasi Teman dan Yang Terbaik

Manusia itu adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia perlu berinteraksi satu sama lainnya sebagai kebutuhan rohaninya. Dari interaksi itulah nantinya yang dikenal dengan sebutan TEMAN

Seorang alay pernah mengoceh begini (ehem.. sedikit mengutip):
Orang yang tidak menghargai temannya, serta perasaannya, lebih buruk dari sampah.. -Narto


Share and Care

Begitu pentingnya teman itu, bahkan melalui temanlah kepribadian diri kita terbentuk. Baik buruknya diri kita dapat dilihat melalui bagaimana pergaulan dan dengan siapa kita bergaul selama ini. Temanlah yang membuat kita merasa berbeda dari yang lainnya, teman yang membuat bakat terpendam di dalam diri keluar. Kadang teman itu ialah tempat menumpahkan kekesalan, teman tempat bercermin diri, teman tempat belajar memahami, dan masih banyak lagi. Coba tanyakan diri sendiri, seberapa terbukanya kita dengan teman dibanding dengan orang tua atau saudara kandung sendiri, hmm?..

Teman, saya kelompokkan menjadi dua macam, sesuai jenis kelaminnya. Ada teman yang sejenis (wew... istilahnya ga ngeeh banget niiy..), teman dari kalangan ini biasa disebut teman akrab, teman seperjuangan, sahabat karib, konco, CS, dan sebagainya. Sedangkan, yang lainnya ialah teman yang berbeda jenis. Biasanya, teman dari kalangan ini dikenal dengan istilah teman hidup atau kekasih hati (waduh..).

Wah.. Kalo gini sih kategorinya nambah..
Teman antar spesies
- Kevin Richardson -

Walaupun teman itu dikotakkan menjadi dua, tetap saja teman yaa.. teman, pada intinya mereka sama saja. Nah, pertanyaannya ialah, gimana sih cara menemukan teman yang memang cocok atau cara memilih teman untuk dijadikan teman dekat, baik itu untuk teman seperjuangan maupun teman hidup..?

Teman Hidup

Rahasianya cuma satu.. Dan kesimpulan ini, saya dapatkan langsung dari pengalaman sendiri..
Carilah teman yang memiliki sifat AMANAH alias DAPAT DIPERCAYA...

Kenapa?? ..
Wah, orang bego’ pun pasti tau jawabannyaa....
Jadi, tidak usah diperdebatkan, ya..

Pertanyaan penting harusnya ialah gimana sih cara mengetahui seseorang itu bersifat amanah atau tidak?? Dengan kata lain, bagaimana cara membedakan orang yang amanah dengan yang tidak. Berikut penjelasannya..

AMANAH

Sifat amanah itu identik dengan sifat JUJUR dan SETIA.. Kenapa bisa begitu?
Karena, jika seseorang dapat dipercaya, otomatis dia setia kepada temannya. Seorang bos mafia terjahat dan terkejam sekalipun, pasti akan memiliki bawahan yang setia dan tentunya dapat dipercaya oleh pemimpinnya. Orang-orang tersebut akan mati-matian membela sang bos dan tidak akan berani mengkhianati pemimpinnya, itulah yang dinamakan dengan komitmen. Artinya, orang yang amanah pasti memegang prinsip atau komitmen yang kuat dalam berteman.

Nah, tinggal bagaimana cara mengamati dan menemukan sifat ini di orang terdekat kita.

Come on bro! Disana ada kodok!

Lalu apa lagi??
Nah, apabila kita kesulitan untuk melihat sifat Amanah yang menonjol dari seseorang itu...Hehe, ga usah bingung-bingung...

Cukup dengan mengamati kebalikannya maka kita bisa mengetahui, teman ini cocok dengan diri kita atau tidak. Itu saja..

Lalu, apa kebalikan dari sifat Amanah??

..nanya mulu ah!
Jawabannya: PEMBOHONG dan EGOIS, simpel kan?

Orang yang pembohong sangat mudah diteliti dari perkataannya. Biasanya orang pembohong ini pandai sekali merangkai kata-kata, hingga pada klimaksnya baru kita disadarkan, bahwa semua perkataannya adalah bualan.

Saya sudah pernah bertemu dengan 2 orang yang cukup mahir berbohong. Cara mendeteksinya pun menjadi lebih gampang, karena dengan seringnya berbohong, otomatis akan berdampak pada caranya menanggapi sesuatu. Caranya ialah: apabila kamu menjelaskan sesuatu atau mengabarkan informasi yang cukup unik atau aneh didengar, secara otomatis dia akan balik bertanya “Boong ya?” atau berkata “Pasti kamu bohong” dan sejenisnya. Kenapa? Karena dia sudah sering berbohong, dan karena orang bohong tidak mau dibohongi, maka dia akan mecoba untuk menyelidikinya terlebih dahulu dengan bertanya demikian.

Haha.. Lu pasti bohong, ngaku deh!
Apapun itu gue ga bakal terkecoh..

Berbeda dengan orang yang kritis atau pintar. Apabila diceritakan hal yang sama, dia tidak akan langsung mengklaim kita berbohong, melainkan akan bertanya “Serius kamu?” atau “Ah, masa?” dan sejenisnya. Orang kritis akan menunjukkan rasa herannya akan informasi terlebih dahulu, ketimbang rasa curiga kalau-kalau kita sedang membohonginya.

Bagaimana dengan Egois??
Orang egois akan dekat dengan sifat tidak Amanah. Mereka cenderung akan mementingkan diri sendiri. Selamatkan diri sendiri dahulu baru pikirkan yang lain, itulah konsep di pikirannya. Apabila dia dalam kesusahan, dia akan mencoba mencari bantuan sana-sini. Akan tetapi, jika temannya dalam kesulitan, dia akan mengeluarkan seribu alasan untuk bisa meninggalkan kita sendirian..

Mudah sekali untuk menguji orang semacam ini. Caranya, coba pinjamkan dia barang-barang milik kita, eh.. Tapi biasanya, orang semacam ini akan inisiatif dahulu untuk meminjam barang milik kita yang dirasanya perlu untuk digunakannya. Satu lagi konsepnya ialah Selagi bisa dipinjam, ya pinjam, masa’ dibeli sih?..

Daripada gue kawin dan beli rumah,
mending rumah dan bini elu buat gue.. Sini kuncinya!

Misalkan kita meminjamkan kendaraan kita kepadanya. Tau-tau, setelah dikembalikan bodynya tergores. Apabila dia teman yang baik dia akan jujur kepada kita mengenai apa yang terjadi dan meminta maaf. Apabila dia teman yang sedikit pengecut, dia akan diam terlebih dahulu dan mungkin akan berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya dengan rasa takut/cemas. Sedangkan orang yang tidak Amanah, jelas sekali, dia tidak akan bercerita mengenai hal tersebut. Dengan santainya dia akan mengembalikan kendaraan kita, dan tidak mau ambil pusing dengan goresan tersebut karena hanya goresan kecil. Teman macam ini yang perlu diwaspadai..

Orang-orang egois juga bisa dengan mudah dinilai dari perkataannya, karena orang egois akan merasa selalu benar dan pendapat orang lain itu salah. Misalkan kamu menjelaskan sesuatu yang benar, dan dipikirannya terasa aneh, dia otomatis akan menyalahkan perkataanmu. Walau kamu menjelaskan bahwa informasi itu pasti, tetap saja dia berkata pendapatnya yang benar... Yah, begitulah..

Milih teman karena harta, kekuasaan, atau kekuatan -> kamu akan jadi kacungya.
Milih teman yang berandalan -> kamu kebawa ke jalan yang salah.
Milih teman yang tidak Amanah -> kamu akan sengsara.
Milih-milih teman memang tidak baik, karena seharusnya kita berteman dengan siapa saja.
Tapi akan lebih baik jika berteman dengan yang pintar dan dekat dengan Tuhan.. Ituh!


SEKIAN