Saturday 11 May 2013

Musik itu secukupnya saja

Yow, guys.. Bro and sis..
Kalian suka dengerin musik?
Kenapa?
Suka aja, ngilangin suntuk, stress, emang mendalami musik, main band, jago nyanyi, bla bla bla..


Musik itu bikin asik

Saya juga suka musik, baik itu musik instrumental (tanpa vokal), maupun musik yang berupa lagu. Alasannya mungkin juga sama dengan kalian semua, guys. Hidup itu terasa hambar tanpa iringan nada. Setiap lagu yang kita dengar, bakal membangkitkan kembali memory saat lagu itu pertama kali diputar, begitu didengarkan bertahun-tahun kemudian.


 Hear to 'Sad Violin'

Kadang, lagu itu mengingatkan kita pada kejadian saat kita berkumpul bersama teman satu geng. Kadang, lagu itu membawa kita pada peristiwa unik di masa kecil, meriahnya saat bulan puasa tiba. Teringat akan cinta pertama, bagaimana lagu itu seakan menghadirkan sosok si dia. Ada juga yang mengingatkan saat kita sedang patah hati, galau, stress menghadapi ujian, diospek senior, jauh dari orang tua, menderita, terhina, ketakutan, marah, sedih, kangen, dan lain sebagainya.

Selain kenangan, musik juga bermanfaat sebagai hiburan untuk melepaskan stress. Mengikuti lirik lagu dengan bernyanyi bisa menyegarkan pikiran dan semangat. Tidur, akan berasa lebih lelap jika dengan mendengarkan musik, dan olahraga jadi lebih semangat dengan adanya dentuman musik. Lagu cinta menceritakan indah dan pahitnya dalam bercinta, sedangkan lagu religi mengingatkan kita akan arti kehidupan. Intinya, musik itu banyak manfaatnya.


Go! Go! Pawer Renjeeeess....!!

Tapi, terlalu memuja hobi yang satu ini akan menjadi bumerang terhadap diri sendiri. Karena musik atau nyanyian itu identik dengan pesta, keramaian, hura-hura, mabuk-mabukan, maksiat, dan lain sebagainya. Bayangkan, jika untuk melepas stress saja kita harus datang ke tempat seperti ini (lihat gambar di bawah). Bayangkan, perbuatan dosa apa saja yang akan diri kita legalkan di sini.


 Yang penting jeeb ajeeb dulu sob
Hakhak hak haak... Asyeeekk...!!

Terlalu mengagumi sebuah lagu akan membuat kita mengagumi bahkan memuja pemainnya, pemusiknya, atau penyanyinya. Bahkan, ketika tokoh tersebut melakukan sebuah perbuatan dosa, kita malah membelanya habis-habisan, seakan perbuatan itu biasa saja dan mungkin kita juga boleh menjadikannya sebagai panutan. Ckckckck...

Mencintai suatu penyanyi atau grup musik, akan tidak lengkap rasanya jika tidak mengikuti setiap konsernya. Konser, konser, dan konser. Seakan-akan semua penduduk ini perlu dihibur akibat keseharian yang tidak menyenangkan. Lihat saja, banyak TV swasta yang gencar menyuguhkan acara musik dan konser.


Tempat kumpulnya para ALAY

Konser-konser yang tidak sehat kerap mengumbar kata-kata kebencian, kata kotor dan cabul, kekerasan, menyesatkan, dan lain sebagainya. Seharusnya, kita tidak terpengaruh dan terbawa arus lingkungan sekitar yang tidak baik. Terpengaruh artinya lemah dan tidak memiliki prinsip hidup yang kuat. Bayangkan, betapa banyaknya manusia yang terlena dan bagai terhipnotis oleh nyanyian yang lambat laun bisa melemahkan iman, merusak akal pikiran, merubah kepribadian, dan lain sebagainya.


Seandainya konser ini menjadi brutal, dan kita terjebak di dalamnya

Oleh sebab itu, sebaiknya dengarkan musik pada saat tertentu dan secukupnya saja. Akan lebih baik dan terasa damai, jika kita mendengarkan alunan irama orang yang membaca Al-Qur'an. Dan, Nabi Muhammad SAW telah bersabda:

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

“Niscaya kelak akan ada beberapa kaum dari sebagian umatku yang menghalalkan zina, sutra (bagi kaum laki-laki), khomer (miras dengan berbagai jenis dan mereknya), serta alat-alat musik”. HR. Bukhori no: 5268
Kenapa musik atau nyanyian dilarang, karerna musik bersifat MELENAKAN atau MELALAIKAN. Seseorang yang terlalu sibuk dengan musik akan lalai, lupa dengan kewajibannya kepada Sang Pencipta. Musik dekat dengan nafsu dan maksiat, serta dapat melemahkan kepribadian. 

Berikut merupakan kesaksian dari orang-orang yang telah bertobat dan meninggalkan musik, diperoleh fakta bahwa dalam 3-4 minggu sejak meninggalkan musik:
(sumber: kisahrasulnabisahabat.blogspot.com)
  • Meningkatnya daya ingat
  • Menjernihkan pandangan
  • Mempertajam pemikiran
  • Daya analisa jauh meningkat
  • Menghilangnya 'moody'
  • Lebih khusyu dalam sholat dibanding sebelumnya


SEKIAN

1 comment:

  1. Sangat setuju dengan artikel yang ini :)

    ReplyDelete